Sabtu, 22 Februari 2014

Mengenal 14 Tipe Cosplayer Yang ada di Dunia Cosplay.

Hai rek! Gue sempet-sempetin ngisi label Cosplay di Blog saya dengan banyak tulisan (gak jelas tapi penting) daripada gambar berisi galeri kameko saya dikarenakan mau ikut Ujian Nasional. Tapi sebelum saya mau ke topik, izinkan aku untuk menceritakan apa itu 'Cosplay'.

Cosplay (コスプレ Kosupure?) adalah istilah bahasa Inggris buatan Jepang (wasei-eigo) yang berasal dari gabungan kata "costume" (kostum) dan "play" (bermain). Cosplay berarti hobi mengenakan pakaian beserta aksesori dan rias wajah seperti yang dikenakan tokoh-tokoh dalam anime, manga, dongeng, permainan video, penyanyi dan musisi idola, dan film kartun. Pelaku cosplay disebut cosplayer, Di kalangan penggemar, cosplayer juga disingkat sebagai layer.Di Jepang, peserta cosplay bisa dijumpai dalam acara yang diadakan perkumpulan sesama penggemar (dōjin circle), seperti Comic Market, atau menghadiri konser dari grup musik yang bergenre visual kei. Penggemar cosplay termasuk cosplayer maupun bukan cosplayer sudah tersebar di seluruh penjuru dunia, yaitu Amerika, RRC, Eropa, Filipina, maupun Indonesia. (Sumber: Wikipedia)


Cosplay itu bukan hobi ecek-ecek yang bisa semua orang lakuin. Butuh perjuangan, ketekunan, modal,  proses, dan doa di dalamnya. (Hell Yeah!) Karena kostum yang akan digunakan tidak hadir begitu saja di depan mata. Apalagi untuk cosplayer yang berdiri di atas panggung. Para cosplayer harus berjuang dari mengumpulkan uang untuk membeli bahan ataupun membeli kostum jadi, tekun dalam membuat kostum (bila kostum dibuat sendiri), tekun dalam membuat background music, tekun dalam membuat property, tekun dalam berlatih koreografi, dan tekun dalam hal lain yang menunjang cosplaynya.

Bicara soal tipikal Cosplayer di dunia ini. Ada beberapa tipe yang harus masbro/mbakbro ketahui. Yaitu:
  • Stage Cosplayer : (IMO) ini adalah jenis cosplayer yang paling ideal. Karena cosplayer tersebut berani tampil di atas panggung dan memerankan karakter yang dibawakannya, tidak hanya sekedar membanggakan foto-fotonya di jejaring sosial. 
Salah satu cosplayer yang tampil di Choco Days 2012.
  • Street Cosplayer : istilah costreet pasti tidak asing lagi di telinga cosplayer. Ya, istilah yang digunakan untuk menyebut orang-orang yang bercosplay namun tidak berdiri di atas panggung. Mereka Cuma nampang dan ikut meramaikan event tersebut. Awas, disini sering terjadi out of chara. Apa itu out of chara? Itu lho yang sampe keluar karakter aslinya.
  • Social Media Cosplayer : Cuma bercosplay di dunia maya, biasanya tipe ini membanggakan foto-foto hasil photosessionnya. Entah itu sudah masuk photoshop atau belum.
  • Tsakep Cosplayer : Cosplayer yang bangga dengan paras mereka. Disini, make-up berperan penting. Begitu juga unsur-unsur pendukung seperti wig, softlens, aksesoris, dan hal lainnya. Gara-gara ini, banyak orang yang tidak pede dengan kualitas tampangnya mengangkat isu cosplay itu hanya untuk orang-orang cakep. Padahal masalah ini bisa ditutupi dengan mengcosplaykan karakter yang bertopeng.
  • Costester : istilah yang saya buat untuk yang hobi costest di jejaring sosial. Apa itu costest? Costume test alias ngetes kostum, biasanya kostumnya belum jadi atau hanya sekedar ngetes wig dan make-up. Nah ini yang memancing timbulnya isu fenomena maraknya cosplayer abal-abal yang cuma costas-costes doang gak ada action. Cocok banget nih untuk yang pengen nyoba apakah karakter yang di cosplay-kan itu bener sesuai yang diharapkan.
  • Wigplayer : cuma modal wig dan syukur kalok masih kepoles make-up. Kadang nongol di event-event, kadang juga nongol di facebook. Nggak salah sih, cuma jadi agak janggal kalok make wig doang ngaku cosplayer tanpa bukti kongkrit selain wig yang memperlihatkan dia emang beneran cosplayer. Maka dari itu fenomena ini lebih tepat disebut wigplay daripada cosplay, karena tida ada unsur kostum di dalamnya. Cocok juga sih untuk nyoba wig-nya cocok seperti yang dia harapkan.
    Apa aku kudu nyebut iki 'Wigplayer'??
  • Cosfaker : fenomena ini muncul di dunia maya. Seseorang yang mengaku dirinya seorang cosplayer namun ia cosplay menggunakan foto cosplay orang lain. Nah yang tipe pembohong ginilah yang layak di cemooh.
  • Satelite Cosplayer : Tipe ini biasanya ditujukan pada cosplayer yang disetiap event mereka selalu dekat dengan cosplayer yang lebih populer, cosplayer seperti ini berharap dirinya “kecipratan” popularitas cosplayer yang dia ikuti.
  • Submarine Cosplayer : Ditujukan kepada cosplayer yang jarang sekali mengupload foto cosplay di jejeraing sosmed , dan beberapa orang teman-temannya menganggap dia sudah tidak menjadi cosplayer, tapi ketika ada event, cosplayer ini tiba-tiba saja muncul dengan kostum yang baru, dan sedikit orang yang tahu jika dia sudah lama menyiapkan kostum itu.
  • Ninin Cosplayer: Layaknya seorang ninja, mulai dari project kostum sampai latihan perform dia lakukan secara diam-diam dan rahasia, sangat menjaga kerahasiaan karakter yang akan dicosplay nya agar tidak ada yang tahu atau mengikutinya. Weleh-weleh... -_-;
  • Kamen Cosplayer : Di setiap acara cosplay, cosplayer ini hampir ber-cosplay menggunakan topeng, bahkan sedikit orang tahu tentang identitasnya.
    Lha ini nih yang namanya 'Kamen Cosplayer'.
  • Spartan Cosplayer : Cosplayer yang terkadang dia mengerjakan kostumnya bisa sehari sebelum event dimulai, atau bahkan bisa sampai habis-habisan menguras tenaga disaat mengerjakan kostum semalam sebelum event. Wuih!
  • Kloning Cosplayer : Kebanyakan memerankan karakter yang sedang di cosplaykan oleh teman cosplay-nya yang lebih populer, berharap dia bisa tampil lebih baik dan lebih cocok.
  • Kameko Cosplayer : Tipikal favorit saya nih! Cosplayer yang bisa lansung merangkap menjadi fotografer cosplay temannya, hal ini sudah banyak terjadi di kalangan group cosplay. Seharusnya aku bisa jadi tipe seperti ini. Soalnya aku lumayan berbakat dalam hal fotografi. Fotografi Hape sih maksudnya. Hehehe...!

 Lalu, apa tujuan saya menulis tulisan ini?

Sebenarnya dalam tulisan ini saya hanya ingin mengkritik cosplayer yang bisanya cuma aktif koar-koar nyari ribut di dunia maya. Kenapa? Mungkin mereka tidak merasakan betapa lelahnya latihan untuk perform di panggung, atau merasakan susahnya untuk on chara seperti para cosplayer yang suka costreet. Menurut saya, menjadi cosplayer dunia maya bukan hal sepele yang hanya butuh memamerkan hasil foto cosplaynya saja, namun disini juga butuh ATTITUDE yang baik.

  Well, anda mau fokus menjadi stage cosplayer kek, street cosplayer kek, social media cosplayer kek, atau fokus di ketiganya itu terserah anda. Masing-masing mempunyai tingkat kesulitan tersendiri. Yang penting bisa saling menghargai aja dan melakukan yang terbaik di jalur cosplay yang ingin di tempuh. Tidak perlu menghina yang masih pemula, tidak perlu mempermasalahkan hal-hal yang memicu perdebatan berkepanjangan, tidak perlu juga memprovokasi isu-isu semacam cosplay digunakan sebagai sales atau badut ulang tahun. Meskipun tulisan ini juga berbau menghina dan mempermasalahkan hal tersebut, maka dari itu jangan di tiru, wkwkkwkkwk! Yang penting kita cosplay dan kita senang!

 Ini hanya sekedar wacana semata, ambil yang baik dan buang yang jelek. Saya bukan pakar cosplay ataupun admin fanpage pecinta cosplay, tidak ada maksud menggurui, kita sama-sama belajar aja. Jadi mohon maaf jika ada penjelasan yang ngawur.

Sumber:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mohon komentarnya ya....